Kamis, 31 Oktober 2024

PASKAH KITA PASKAH EKOLOGI

Tema Umum:  PASKAH YAHUDI – PASKAH KITA
Sub Tema :  PASKAH KITA – PASKAH EKOLOGI
Kata Kunci:  Paskah, Melewati, Penyerahan Diri, Keselamatan, Ekologi  Lingkungan hidup)
 
BY. Fransiskus Xaverius Uhe Manuk, S. Fil
(Tulisan ini telah diseminarkan
Bersama Prof. Hendrik Ataupah (alm) di Oekabiti)
 
PASKAH KITA – PASKAH EKOLOGI
 
Sentilan Awal!
 
Paskah, perayaan kebangkitan; membawa kemenangan bagi bangsa manusia. Kasih Allah yang mahabesar menghantar umat manusia menuju oase kehidupan. Paskah adalah lahan yang menyiapkan gudang kebahagiaan bagi kehidupan manusia menuju bonum commune; yaitu kembali ke asal dari mana manusia itu berasal (rumah Bapa)
 
Hakikatnya, Paskah, sebuah istilah-nama bahkan sebuah paguyuban besar yng tak lagi asing bagi penggemar keselamatan apalagi orang-orang berinisial Kristen. Bagi umat Kristen Paskah itu Pesta, perayaan akhbar; yang dirayakan turun-temurun dari generasi- ke generasi. Oleh karena itu Paskah dalam hal ini tergolong perayaan tertua baik bagi bangsa Israel maupun bagi umat Kristen. Hal ini beralasan; karena Paskah merupakan perayaan penghubung antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru bahkan Paskah itu sendiri di sebut oleh Paus Leo Agung (440-461) sebagai festum-festorum “perayaan dari semua perayaan” dan Natal hanya dirayakan untuk mempersiapkan Perayaan Paskah.
 
Oleh karena itu, sesuai Injil, tak diragukan lagi bahwa Paskah merupakan perayaan khidmad merayakan kebangkitan Kristus. Dalam tradisi Gereja Barat, Paskah dirayakan pada hari Minggu pertama sesudah bulan purnama baru, yang terjadi pada atau segera sesudah vernal atau equinox musim semi. Penanggalan ini ditetapkan oleh Konsili Nicea pada tahun 325. Dengan demikian, Paskah dapat berkisar antara 22 Maret hingga 25 April bagi umat Kristen pada umumnya.
 
I.    Terminologi (Term: Paskah; Ekologi)

Etimologi kata itu sendiri.
A.   Paskah
1.    Istilah Paskah (Yunani: Πάσχα-Paskha) atau berasal dari Alkitab Ibrani, yang pertama kali disebutkan dalam Kitab Keluaran (Pesakh berarti melewatkan) Dalam bahasa Inggris, istilahnya diterjemahkan menjadi Passover, yang berarti melewatkan. Perayaan ini sebenarnya berasal dari perayaan Keni yang diberi makna baru oleh Israel. Bagi Israel, perayaan ini adalah hari peringatan akan terlepasnya mereka dari perbudakan  bangsa Mesir.  Wabah terakhir dari wabah di Mesir, yaitu pembunuhan atas semua anak sulung, seperti halnya wabah-wabah lainnya, tidak melanda bangsa Israel. Torah menyatakan bahwa ketika melihat percikan darah anak domba di pintu-pintu rumah orang Israel, Allah melewatkan rumah-rumah mereka. Kata kerja aslinya dalam Torah adalah posach. Bentuk kata bendanya, pesach, juga muncul pada pasal yang sama, dalam acuan kepada anak domba itu.

“Lalu Musa memanggil semua tua-tua Israel serta berkata kepada mereka: “Pergilah, ambillah kambing domba untuk kaummu dan sembelihlah anak domba Paskah.” (Keluaran 12: 21) (kadang-kadang juga diacu sebagai anak domba Paskah) yang dikurbankan sebelumnya hari itu dan kemudian dimakan pada malam itu: “Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN.” (Keluaran 12:11) “Pada bulan pertama, pada tanggal empat belas bulan itu haruslah kamu merayakan hari raya Paskah, dan selama tujuh hari kamu harus makan roti yang tidak beragi.” (Yehezkiel 45: 21) Itulah makna Paskah bagi bangsa Israel dan pertama kali dirayakan di Mesir, sebagai peringatan pelepasan perbudakan bangsa Israel di Mesir yang oleh Nabi Musa dibawa keluar dari Mesir, dan peringatan akan Paskah setiap tahun selalu dirayakan.
 
2.    Paskah (bahasa Yunani: Πάσχα atau Páscha) adalah perayaan terpenting dalam tahun liturgi gerejawi Kristen. Bagi umat Kristen, Paskah identik dengan Yesus, yang oleh Paulus disebut sebagai "anak domba Paskah"; jemaat Kristen hingga saat ini percaya bahwa Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan, dan pada hari yang ketiga bangkit dari antara orang mati. Paskah merayakan hari kebangkitan tersebut dan merupakan perayaan yang terpenting karena memperingati peristiwa yang paling sakral dalam hidup Yesus.
 
B.   Ekologi
1.    Istilah Ekologi berasal dari bahasa Yunani Oikos (habitat, tempat tinggal atau rumah) dan Logos (ilmu). Secara harafiahnya: upaya manusia untuk mempelajari hubungan makluk ciptaan dan lingkungan hidupnya.
2.    Istilah Paskah bergandengan dengan istilah Ekologi, mau menggugah dan meretas kesadaran dan kehadiran eko-sistem yang tercipta bagi dunia kita. Sebuah lingkungan hidup yang tumbuh dan berkembang dalam keseimbangan seluruh makluk didalamnya. Sikap saling tergantung, saling menerima dan saling menghormati memang menjadi dasar dari seluruh eko-sistem lingkungan ekologis kita.
 
 
II. Paskah Yahudi !
Paskah dalam kalangan orang Yahudi bertujuan untuk memperingati karya agung Allah dalam pembebasan umat Israel dari penindasan orang Mesir. Karya itu ditandai dengan malaikat maut yang membunuh semua anak sulung Mesir tetapi “melewati” (= paskah) rumah-rumah orang Ibrani, karena rumah mereka ditandai dengan darah anak domba. Uraian tentang peraturan perayaan Paskah mereka bisa dilihat dalam Kel 12:1-27. Di situ disampaikan tentang praktek perayaan Paskah orang Ibrani, misalnya pada ay. 9 diceritakan bagaimana cara memasak domba paskah, yaitu, “Janganlah kamu memakannya mentah atau direbus dalam air; hanya dipanggang di api, lengkap dengan kepalanya dan betisnya dan isi perutnya.”

Pada peringatan Paskah orang Yahudi ini unsur utama adalah “domba paskah”, dan juga ditandai oleh sifat kekeluargaan (ay. 3-4). Sedangkan peringatannya diadakan bulan pertama Nisan atau juga disebut bulan Abib (Kel 23:15). Bulan itu jatuh sekitar bulan Maret dari kalender kita. Di Israel saat itu bersamaan dengan musim semi. Pada musim itu padang-padang mulai menumbuhkan rerumputan dan menjadi saat ajang penggembalaan ternak. Sedangkan tanggal 15 bulan itu adalah saat bulan purnama. Ini adalah ciri yang sangat khas pada semua peribadatan yang didasarkan atas tahun lunar.

Dari sini kita dapat mengatakan bahwa inti perayaan Paskah Yahudi adalah: pada tanggal 14 Nisan, sore hari, menyembelih domba paskah dan mengoleskan sebagian darahnya pada kedua tiang  pintu rumah dan ambang atas rumah (bdk. Kel 12: 7); lalu pada tanggal 15 Nisan, malam hari, menyantap domba paskah. Upacara ini dilakukan sebagai suatu peringatan pembebasan dari perbudakan Mesir dan makna itu disampaikan terus menerus kepada keturunan mereka (bdk. Kel 12 :26-27). Hari raya Yahudi ini terikat dengan tanggal yang tetap, namun harinya berubah-ubah.

Sebagai seorang Yahudi, Yesus pun mengadakan perjamuan Paskah. Seperti kita ketahui, Ia merayakannnya bersama para murid-Nya. Perjamuan malam terakhir yang dilakukan Yesus bersama para murid-Nya menurut injil-injil sinoptik (bdk. Luk 22:15, Mrk 14:15, Mat 26:18) adalah perjamuan Paskah meskipun agak sedikit berbeda dengan Injil Yohanes (lih. Yoh 18:28, 19:14). Walau demikian perjamuan ini tetap terkait dengan pesta Paskah Yahudi dan pesta roti tak beragi yang berlangsung selama seminggu (Mrk 14:1-2, 12-16). Kaitan inilah yang menyebabkan orang Kristen awal dengan cepat melihat wafat dan kebangkitan Yesus sebagai pemenuhan pembebasan dari Mesir yang diperingati dalam pesta Paskah. Mereka mengimani Yesus sebagai anak Domba Paskah yang menghapus dosa-dosa dunia (Yoh 1:29; 1 Kor 5:7).

Oleh karena itu kita dapat  mengatakan, bahwa antara Paskah orang Yahudi dan Paskah orang Kristen memang ada kaitannya, namun keduanya juga memiliki perbedaan satu sama lain:
1.    Kalau Paskah Yahudi memperingati pembebasan bangsa Israel dari penindasan Firaun-Mesir,
2.    Paskah Kristen lebih dimaknai sebagai peringatan akan kebangkitan Kristus. Dia yang telah menderita, wafat dan kini bangkit, itulah yang dirayakan.
 
Berkaitan dengan iman akan Yesus yang menderita, wafat dan bangkit tersebut kita dapat menemukannya dalam  Kitab Suci antara lain:
1.    “Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga" (Luk 24:7);
2.    Dan seperti dalam pewartaan Santo Petrus, “Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka.Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu” (Kis 2:23-24);
3.    Serta apa yang dinyatakan dalam 1 Kor 15:3-4, “Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci.”

Semua yang disampaikan ini adalah inti iman Kristen dan hal itulah yang dirayakan dalam perayaan Paskah. Orang Kristen mengimani bahwa berkat kematian dan kebangkitan Yesus, semua orang memperoleh hidup abadi. Peristiwa wafat dan kebangkitan merupakan landasan iman Kristen, dan Paskah adalah perayaan kebangkitan Kristus yang wafat di Salib (yang dikenangkan pada hari  Jumat Agung).

Dengan demikian bagi orang Kristen, perayaan Paskah adalah pesta utama dan puncak semua pesta pada tahun liturgi karena secara langsung menunjuk pada misteri penyelamatan Allah terhadap manusia yang terjadi melalui Yesus Kristus. Melihat kembali perayaan Paskah dalam sejarah kekristenan, kita dapat mengatakan bahwa karena maknanya yang mendalam tersebut, perayaan Paskah juga merupakan perayaan yang paling awal dan paling penting dalam penghayatan iman Kristen.

Di sisi lain berbicara tentang perayaan Paskah, kita tidak dapat memisahkannya dengan dua hari sebelumnya yakni Ekaristi pada Kamis Putih dan ibadat pada Jumat Agung. Kesatuan ini menunjuk pada suatu rangkaian yang tak terpisahkan antara misteri sengsara, wafat dan kebangkitan Tuhan. Di pihak lain melalui ketiga hari ini (yang biasa disebut Tri Hari Suci atau Tri Hari Paskah), Gereja mau mengenangkan langkah-langkah perjalanan Tuhan Yesus dari dunia ini menuju Allah Bapa.
  
III.       Paskah Kristen

Ketika tiba saatnya, Yesus duduk makan bersama-sama dengan rasul-rasul-Nya. Kata-Nya kepada mereka: “Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku menderita. Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi sampai ia beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah.” Kemudian Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata: “Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu.

Sebab Aku berkata kepada kamu: mulai dari sekarang ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang.” Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.” Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu. Tetapi, lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku, ada bersama dengan Aku di meja ini. Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, akan tetapi, celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!” (Lukas 22 : 14 - 22)
 
Ini merupakan Perayaan Paskah terakhir yang ditetapkan Nabi Musa bagi umat Kristen. Karena sejak itu Paskah bagi umat Kristen adalah pengorbanan domba Paskah yaitu Penyaliban Yesus sendiri di bukit Golgota untuk menebus dosa-dosa manusia. ” Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.” (1Korintus 5:7).

Dengan demikian Paskah Pertama Bani Israel (Nabi Musa) memiliki persamaan dengan Paskah Pertama Umat Kristen, yakni:
1.    Mengambil seekor domba umur satu tahun;
Yesus Kristus Anak Domba Allah (1Korintus 5:7)
2.    Domba disembelih (Keluaran 12: 6) dan Firaun menyerah;
Yesus mati tersalib darahNya tercurah sehingga mengakibatkan terjadi penebusan dan kekalahan iblis (1Korintus15:54-57)
3.    Hancurnya kekerasan hati Raja Firaun;
Hancurnya kuasa iblis dan maut yang menguasai manusia
4.    Kelepasan Bani Israel dari kuasa Firaun Raja Mesis;
Kelepasan untuk semua manusia yang mau percaya dan menerima Tuhan Yesus Tuhan dan Juru Selamat

Dalam konteks ini, proses Paskah bertujuan untuk mencapai Kelepasan, yakni:
1.    Bagi orang Israel Paskah, adalah Kelepasan dari kekuasaan atau perbudakan Firaun Raja Mesir; yang sangat kuat mengikat/mencangkram dan menjajah. Sehingga Allah menginginkan umat Israel menjadi bangsa terpilih dan merdeka yang hanya dipersiapkan bebas untuk mengadakan ibadah kepada Allah (Keluaran 5:1 Dan Keluaran 9:1); dan
2.    Bagi umat Kristen pada umumnya yang percaya dan taat kepada Tuhan, Paskah, adalah Kelepasan dari kuasa iblis, dosa, kedagingan, keduniawian dan maut/kematian. Agar melanjutkan ibadah yang benar sampai memasuki kesempurnaan untuk menyiapkan hari kedatangan Tuhan Yesus yang kedua, untuk hidup kekal selama-lamanya.
 
 
IV.     PASKAH KITA – PASKAH EKOLOGI

4.1        Paskah (Iman Kristen) dan Tanggung Jawab Ekologi
Berbincang soal aksi pemberitaan/penginjilan khabar gembira yang dari Tuhan kepada setiap manusia yang percaya kepada Kristus, merupakan bukti kesadaran kita bahwa manusia akan binasa tanpa Kristus. Tumbuh dan berkembangnya pemahaman manusia tentang kehidupan yang bahagia dewasa ini mendapat perhatian ekstra dari berbagai kalangan umum maupun secara khusus dari kalangan Kristen, bahwa keselamatan hanya datang dari penyerahan total kehidupan kita kepada Kristus. Seandainya Kristus tidak bangkit berarti sia-sialah iman kita.
Pernyataan Kitab Suci, menantang kita bahwa Allah dalam Perjanjian Lama melewati bangsa Israel dan kelompok ini mendapat keselamatan. Malaikat maut pembawa kematian harus melewati kamp-dan-rumah-rumah milik orang Israel dan membiarkan mereka selamat dan diselamatkan karena iman dan ketaatan kepada tanggapan janji Allah. Hal serupa juga sama persis dalam paguyupan Paskah Kristen.

Paskah Kristen, bermula dari tanggapan terhadap iman akan Kristus yang bangkit. Paskah dalam Perjanjian Lama, anak domba menjadi pokok bagi Allah untuk melewati mereka dan selamat. Sedangkan Paskah dalam Perjanjian Baru, Yesus Kristus sebagai pokok keselamatan yang oleh sengsara, wafat dan kebangkitanNya, bangsa manusia diselamatkan dan kuasa dosa dan maut dikalahkan. Darah Yesus yang menetes membasahi tanah membentang kehidupan baru bagi alam dan manusia dan Mengimani Yesus sebagai Anak Domba Paskah, dosa-dosa dunia dihapuskan (Yoh. 1:29; 1 Kor. 5:7).

Kristus, sebagai Anak Domba Paskah telah dikurbankan karena kejahatan dunia dan oleh kebangkitanNya dari kematian dunia dan manusia diselamatkan. Adakah umat manusia pada umumnya dan umat Kristen pada khususnya; Adakah kita telah memberikan diri seutuhnya pada Tuhan dengan berbagai aksi kehidupan untuk membangun GerejaNya di dunia ini ? Tuhan tidak pernah menuntut banyak hal yang harus kita perbuat bagi dunia dan GerejaNya. Tuhan menginginkan kita mewartakan khabar gembira sengsara, wafat dan kebangkitanNya kepada Dunia, mengembangkan GerejaNYa dan menjadikannya sebagai tolok ukur iman kita, yaitu Kitab Suci.
 
Lantas Kita Bertanya
 
Cukupkah sebagai orang beriman kepada Kristus hanya melakukan pewartaan?
 Mungkinkah penginjilan bisa dilakukan tatkala lingkungan hidup kita sudah rusak?

Jika lapisan ozon sudah bocor kelak, es abadi meleleh akibat pemanasan global yang mengakibatkan pulau-pulau tenggelam. Mungkinkah di masa itu, kita masih punya waktu melakukan pewartaan?

Dapatkah kita merasa nyaman dalam bekerja dan membangun Gereja Kristus dalam keadaan panas atau hujan dan angin tiada henti dengan baik? Sementara para penebang liar, tak bertanggung jawab terus mencuil kekayaan alam dengan aksi penebangan dan pembabakan hutan besar-besaran.

Dalam kondisi tidak adanya persahabatan antara manusia dan alam, pewartaan iman mungkin saja dapat terjadi atau pun tidak terjadi sama sekali; akan tetapi kondisi dilema ini memungkinkan alam dengan caranya tersendiri merubah kediaman manusia menjadi pesta bencana; malapeta ketakutan manusia membludak. Adakah pewartaan iman dan iman kepada Kristus dapat terjadi ataukah manusia dengan caranya tersendiri mempersalahkah Tuhan ?

Kembali Ke Tanggung Jawab Orang Kristen Kepada Alam Disekitarnya. Memang harus diakui, terlalu banyak persoalan yang kita hadapi di bumi ini. Di mulai semangat pewartaan/penginjilan, cara pewartaan/penginjilan, sampai persoalan internal Gereja yang runyam akibat tidak bertumbuhnya iman Umat/Jemaat. Kapan kita berbicara dan melakukan tanggung jawab sosial, khususnya masalah lingkungan hidup yang semakin kritis?

Dalam tulisan ini, saya berasumsi persolan internal Gereja sebentar lagi akan selesai. Di waktu pembenahan internal Gereja ini, saya mau mengajak orang Kristen mulai memikirkan sikap iman kita kepada lingkungan hidup yang makin kritis ini. Tentunya dimulai dari diri kita sendiri, terutama perilaku kita setiap harinya dalam berelasi dengan alam sekita kita. DI sini mau ditegaskan bahwa persoalan lingkungan ekologis adalah juga persoalan hidup iman kita.
Mari kita lihat bersama; sekarang ini orang berbicara tentang berbagai tema seputar kerusakan alam. Saat yang tepat pula manusia mengalami perubahan dalam iklim cuaca di atas bumi. Konteks ini, manusia kurang memperhatikan soal keseimbangan antara hidup manusia dalam hubungannya dengan alam lingkungan.. Persoalan ini, yang kita sebut ekologi. Dalam konteks ekologis luas, manusia sedang mengalami krisis ekologis mendalam dengan dampak-dampak yang sangat mempengaruhi kelanjutan kehidupan di atas bumi kita. Kita sedang berada pada titik berbahaya. Lihat saja, peristiwa-peristiwa sedih terus melanda hidup manusia, baik secara kodrati berasal dari alam sendiri maupun dari pihak tanggung jawab manusia itu sendiri.

Kita renungkan bersama; Keseimbangan seluruh makluk ciptaan bersama pencipta adalah wujud paling mulia dari apa yang disebut ekologi. Kebersamaan organis yang dianugerahkan dalam penciptaan adalah dasar keselarasan yang berada dalam masing-masing makluk ciptaan. Di sini terletak perutusan masing-masing untuk member dan mengambil peran dalam membangun hidup yang saling menghormati dan saling menghargai di antara segala makluk ciptaan, khususnya antar manusia.

Jelas bahwa ekologi terwujud dalam keragaman dan Nampaknya berbeda: manusia, tetumbuhan, binatang serta tanah dengan pelbagai makluk hayati lainnya. Keragaman ini adalah keindahan serta kekayaan yang memerlukan pemeliharaan, pengembangan dan bahkan pemberdayaan. Prinsipnya semua tercipta untuk mengambil peran demi kebaikan bersama.

Seperti;
1.    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, adalah sarana untuk mengembangkan kemampuan manusia dalam menjaga dan memberdayakan daya dukung  alam bagi keberlanjutan keselarasan hidup di atas bumi kita.
2.    Jejaringan antar seluruh makluk tercipta bertujuan untuk mewujudkan keselarasan hidup, di mana setiap makluk memaklumkan dan mengalami Kemuliaan Tuhan Allah.
Dalam nada iman;  ekologi adalah wujud pemakluman Kabar Gembira dalam dunia yang cepat berubah dengan pelbagai peluang dan tantangan. Peduli ekologi dalam hidup iman berhubungan dengan perutusan keadilan menuju  perdamaian  seluruh makluk ciptaan dalam keutuhannya.
 
4.2        Lingkungan Hidup Kita
 
Manusia menemukan diri dalam dunia. Dunia ini, menurut iman kita, tercipta oleh Allah demi kebaikan bersama seluruh makluk ciptaan. Tuhan menganugerahkan kepada manusia tanah, air, udara sebagai lingkungan hidup yang tertata dalam keseimbangan.

Kenyataan, banyak persoalan muncul dalam dunia kita: pengundulan hutan, kekurangan air, udara yang tercemar dan pelbagai kerusakan alam tercipta. Di sini manusia menemukan diri terperangkap dalam pelbagai kesulitan dan tantangan bahkan kesedihan dalam hubungan dengan lingkungan hidup ini.

Manusia baik sendiri maupun bersama-sama, dengan aneka usaha dan cara berupaya untuk memulihkan keadaan. Tetapi terdapat juga manusia yang serakah, sehingga mereka tidak peduli apa yang terjadi pada lingkungan hidup, alam tercipta. Karena keserakahan hidup segelintir manusia tetap membahayakan serta mengancam lingkungan hidup yang tertib; bahkan pokok persoalan dan tantangan hidup manusia semakin dasyat dewasa ini.

Di sini kita butuh permenungan; Dunia kita adalah hasil ciptaan Tuhan. Sekuruh makluk ciptaan mempunyai tanggung jawab untuk menjaga hidup bersama. Manusia mendapat tugas dan tanggung jawab khusus untuk memperhatikan keselarasan hidup seluruhnya. Manusia ambil bagian atau berpartisipasi dalam karya penciptaan Tuhan secara istimewa. Manusia tercipta menurut gambaran dan keserupaan dengan Allah sendiri. Khususnya manusia mendapat anugerah akal budi. Dengan akal budinya, manusia menguasai alam ciptaan seluruhnya. Manusia mendapat tugas ekologis, yaitu memelihara keutuhan alam semesta demi kebaikan manusia sendiri. Namun dalam kenyataannya manusia selalu tidak setia dengan tanggugn jawabnya. Lingkungan hidup yang tertib berubah oleh karena kerakusan dan keserakahan manusia.

Dengan bahasa iman; Manusia berdosa terhadap karya penciptaan Allah. Tuhan memberikan kehendak bebas kepada manusia: manusia bebas mengambil keputusan dan nyatanya keputusan manusia seringkali bertentangan dengan kesetiaan pada perjanjian karya penciptaan Tuhan sendiri.

Akhirnya; Bagaimana manusia dapat memperbaiki keadaan ini ?
Manusia (Kita) harus sadar kembali akan pentingnya tanggung jawab kita bersama apa yang diperintahkan Tuhan kepada kita, yaitu mengambil bagian dalam karya ciptaanNya dengan segenap hati, yaitu berani berkarya dalam keseimbangan dengan perisikap yang murah hati dan rendah hati.
 
V.       KESIMPULAN

5.1    Paskah
            Tuhan lewat dan bangsa Israel selamat serta dibebaskan dari perbudakan di Mesir;  Kristus sengsara, wafat, dan bangkit mulia kita terlepas dari belenggu dosa dan maut, kita diselamatkan.

Itulah hakikat paskah bagi bangsa Israel dan bangsa Kristen. Bahwa Allah adalah kasih dan sumber kehidupan dalam penyelenggaraan bagi kehidupan manusia. Manusia diselamatkan bukan karena kerja keras manusiawi melainkan kehendak bebas dari Allah.

Prinsipnya, kita sebagai manusia menjalankan perintah (Torah) Allah  dengan penyerahan diri secara total dalam membingkai kehidupan kita di dunia ini, maka Allah pula akan menepati janji-janjiNya kepada kita. Bahwa bukan kita bersungut-sungut seperti bangsa terpilih melainkan kita berserah sambil menjalankan apa yang menjadi rencanaNya, yaitu memuliakan Tuhan, melestarikan alam ciptaan dan kita hidup bahagia dalam keluarga, masyarakat dan bangsa kita.
 
5.2    Ekologi

Lingkungan ekologis adalah anugerah Allah bagi manusia. Kita sejatinya harus menjaga dan memeliharanya. Dengan penyajian masalah ekologi, kita disadarkan kembali akan tanggung jawab kita untuk menyayangi lingkungan hidup kita, serta membangunnya kembali.

Dengan selalu bersyukur kepada Allah atas anugerah ini, kita membangun sikap dan perilaku yang selalu mendukung daya lingkungan hidup di dunia kita, agar kita boleh merasakan betapa baik dan mulianya lingkungan yang tercipta Tuhan bagi kita. Teladan Yesus Kristus yang taat sampai wafat di Salib menjadi kekuatan bagi kita guna membangun keadilan dan perdamaian dalam lingkungan hidup ini.

Kita mesti memelihara dan mengembangkan lingkungan hidup, agar kita semua dapat mengalami kegembiraan serta ketercukupan dalam menunaikan tugas kita selama perjalanan bersama di atas bumi. Drngan menjadi cerdas melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, mudah-mudahan kita semakin rendah hati dan murah hati mengelola lingkungan ekologis, sumber hidup kita bersama dengan rasa syukur dan penuh tanggung jawab. Kita bersatu dalam mempersembahkan seluruh ciptaan dalam keseimbangan kepada Allah, sumber kehidupan manusia.
 
VI.     SUMBER

1.    Alkitab
2.  Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), IMAN KATOLIK Buku Informasi Dan Referensi, Yogyakarta: Kanisius, Obor, 1996
3.    Komisi Internasioanl untuk Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (KPKC), BUKU PEGANGAN BAGI PROMOTOR KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN, Yogyakarta: Kanisius, 2001
4.    Kamus Besar Bahasa Indonesia, Versi Offline – Edisi III, 2010
5.    Keuskupan Agung Kupang (KAK), KATEKESE EKOLOGI, 2012-2013
6.    Internet

KATEKISMUS ANAK DAN REMAJA

KATEKISMUS ANAK & REMAJA

 

PERISTIWA-PERISTIWA ROSARIO

 

Peristiwa-peristiwa Gembira (Senin & Sabtu)

1.   Maria menerima kabar gembira dari malaikat Gabriel (Luk 1:35-38)

2.   Maria mengunjungi Elisabet, saudaranya (Luk 1:40-42)

3.   Yesus dilahirkan dikandang Betlehem (Luk 2:10-12)

4.   Yesus dipersembahkan dalam bait Allah (Luk 2:22-34)

5.   Yesus diketemukan dalam bait Allah (Luk 2:46-48)

 

Peristiwa-peristiwa Terang (Kamis)

1.   Yesus dibaptis di sungai Yordan (Mat 3:16-17)

2.   Yesus menyatakan diri-Nya dalam pesta perkawinan di Kana (Yoh 2:11)

3. Yesus memberitakan kerajaan Allah dan menyerukan pertobatan (Mat 4:17,23)

4.   Yesus menampakkan kemuliaanNya (Mat 17:2,5)

5.   Yesus menetapkan Ekaristi (Mrk 14:22-24)

 

Peristiwa-peristiwa Sedih (Selasa & Jumat)

1.   Yesus berdoa kepada BapakNya dalam sakrat maut (Luk 22:39-42)

2.   Yesus didera (Luk 27:24-26)

3.   Yesus dimahkotai duri (Mat 27:29-30)

4.   Yesus memanggul salibNya ke gunung Kalvari (Yoh 19:17-18)

5.   Yesus wafat di salib (Luk 23:44-46)

 

Peristiwa-peristiwa Mulia (Rabu & Minggu)

1.   Yesus bangkit dari antara orang mati (Luk 24:1-5)

2.   Yesus naik ke surga (Luk 24:50-52)

3.   Roh Kudus turun atas para Rasul (Kis 2:1-4)

4.   Maria diangkat ke surga (Why 12:1)

5.   Maria dimahkotai di surga (Luk 1:46-47)

 

 DOA-DOA ORANG KATOLIK

 

TANDA SALIB

Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus

 

BAPA KAMI

Bapa Kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu diatas bumi seperti didalam surga.

Berilah kami rejeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.

Dan janganlah masukan kami kedalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Amin.

 

SALAM MARIA

Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu, terpujilah Engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.

Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati.

Amin.

 

KEMULIAAN

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang abad.

Amin

 

TERPUJILAH

Terpujilah Nama Yesus, Maria dan Yosef.

Selama-lamanya.

Amin.

 

SYAHADAT PARA RASUL

Aku percaya akan Allah, Bapa Yang Maha Kuasa, pencipta langit dan bumi, dan akan Yesus Kristus, Putera-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh perawan Maria, yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus disalibkan wafat dan dimakamkan;

yang turun ketempat penantian pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati; yang naik ke surga, duduk disebelah kanan Allah Bapa yang mahakuasa; dari situ Ia akan datang, mengadili orang yang hidup dan mati.

Aku percaya akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang kudus, persekutuan para kudus, pengampunan dosa, kebangkitan badan, kehidupan kekal. Amin.

 

SEPULUH PERINTAH ALLAH

Akulah Tuhan, Allahmu,

1.   Jangan menyembah berhala, berbaktilah kepada-Ku saja, dan cintailah Aku lebih dari segala sesuatu.

2.   Jangan menyebut Nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat.

3.   Kuduskanlah hari Tuhan.

4.   Hormatilah ibu-bapamu.

5.   Jangan membunuh.

6.   Jangan berzinah.

7.   Jangan mencuri.

8.   Jangan bersaksi dusta terhadap sesamamu manusia.

9.   Jangan mengingini istri sesamamu manusia.

10.      Jangan mengingini milik sesamamu manusia secara tidak adil.

 

LIMA PERINTAH GEREJA

1.   Rayakanlah hari raya yang disamakan dengan hari Minggu.

2. Ikutilah Perayaan Ekaristi pada hari Minggu dan hari raya yang diwajibkan, dan janganlah melakukan pekerjaan yang dilarang pada hari itu.

3.   Berpuasalah dan berpantanglah pada hari yang ditentukan.

4.   Mengaku dosalah sekurang-kuranngnya sekali setahun.

5.   Sambutlah Tubuh Tuhan pada masa Paskah.

 

TUJUH SAKRAMEN GEREJA KATOLIK

1.   Sakramen Pembatisan

2.   Sakramen Penguatan ( Krisma )

3.   Sakramen Ekaristi ( Komuni )

4.   Sakramen Pengakuan ( Rekonsiliasi )

5.   Sakramen Pengurapan Orang Sakit

6.   Sakramen Perkawinan

7.   Sakramen Imamat ( Tahbisan Suci )

  

KEUTAMAAN ILAHI

1.   Iman

2.   Harap

3.   Kasih

 

KEUTAMAAN POKOK

1.   Kebijaksanaan

2.   Keadilan

3.   Penguasan diri

4.   Keberanian

 

 TUJUH KARUNIA ROH KUDUS

1.   Roh Hikmat/ kebijaksanaan

2.   Roh Pengertian

3.   Roh Nasehat

4.   Roh Kekuatan

5.   Roh Pengenalan akan Allah

6.   Roh Kesalehan

7.   Roh takut akan Allah

 

BUAH-BUAH ROH KUDUS

1.   Belas kasih

2.   Kegembiraan

3.   Kedamaian

4.   Kesabaran

5.   Kemurahan

6.   Kebaikan

7.   Kesetiaan

8.   Kelemahlembutan

9.   Penguasaan diri

10.      Kerendahan hati

11.      Kesederhanaan

12.      Kemurnian

 

DOA TOBAT

Allah yang maharahin, aku menyesal atas dosa-dosaku, sebab patut aku Engkau hukum, terutama sebab aku telah menghina Engkau yang mahamurah dan mahabaik bagiku. Aku benci akan segala dosaku, dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu hendak memperbaiki hidupku dan tidak akan berbuat dosa lagi. Allah, ampunilah aku, orang berdosa.

 

DOA SEBELUM MAKAN

Ya Bapa, kami sekeluarga berkumpul di sini untuk menikmati hidangan yang telah tersedia. Berkatilah kami dan karunia-Mu ini agar berguna bagi kami untuk senantiasa berbakti kepada-Mu. Berkatilah mereka yang menyiapkan makanan ini, dan bantulah saudara-saudari kami yang kekurangan. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

 

DOA SESUDAH MAKAN

Bapa Yang Maha Pengasih, kami mengucap syukur atas makanan ini, dan atas cinta kasih mereka yang sudah menghidangkannya. Berkatilah mereka dan semua orang yang menaruh perhatian, juga kepada orang-orang yang yang berkekurangan semoga selalu sabar dan tabah. Demi Kristus Tuhan Kami. Amin.

 

TUJUH DOSA POKOK

1.   Kesombongan

2.   Ketamakan

3.   Kedengkian

4.   Kemurkaan

5.   Percabulan

6.   Kerakusan

7.   Kelambanan/kejemuan


POKOK-POKOK AJARAN KATOLIK

Sejak tahun 1995 di Indonesia beredar Katekismus Gereja Katolik (KGK) yang cukup tebal (783 halaman!). Pada tahun 2005 di Vatikan diterbitkan Kompendium Katekismus Gereja Katolik (KKGK), semacam ringkasan katekismus yang tebal tadi.

SEPULUH PERINTAH ALLAH

   Akulah Tuhan, Allahmu,

1.     Jangan menyembah berhala, berbaktilah kepada-Ku saja, dan cintailah Aku lebih dari segala sesuatu.

2.     Jangan menyebut Nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat.

3.     Kuduskanlah hari Tuhan.

4.     Hormatilah ibu bapamu.

5.     Jangan membunuh.

6.     Jangan berzina.

7.     Jangan mencuri.

8.     Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu.

9.     Jangan mengingini istri sesamamu.

10.  Jangan mengingini milik sesamamu secara tidak adil.

Tradisi Gereja yang setia kepada Kitab Suci dan yang mengikuti teladan Yesus, selalu mengakui keunggulan Kesepuluh Perintah Allah serta pentingnya. Orang-orang Kristen diwajibkan untuk mengamalkannya. (KKGK # 438). Sepuluh perintah ini dapat dibaca dalam versi asli di dalam kitab Keluaran (20:1-17) dan kitab Ulangan (5:1-21).

LIMA PERINTAH GEREJA

1.   Rayakan hari raya yang disamakan dengan hari Minggu.

2.   Ikutlah perayaan ekaristi pada hari Minggu dan hari raya yang diwajibkan, dan janganlah melakukan pekerjaan yang dilarang pada hari itu.

3.   Berpuasalah dan berpantanglah pada hari yang ditentukan.

4.   Mengaku dosalah sekurang-kurangnya sekali setahun.

5.   Sambutlah Tubuh Tuhan pada Masa Paskah.

Lima perintah Gereja bertujuan menjamin bagi umat beriman minimum semangat doa, hidup sakramental, usaha moral serta pertumbuhan dalam kasih kepada Allah dan sesama. (KKGK # 431)

DUA PERINTAH KASIH

Dalam perintah ini tercakuplah segala perintah yang lain.

1.   Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

2.   Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Mat 22:37, 39)

Hukum baru, yaitu Hukum Injil, adalah kepenuhan dan penggenapan Hukum Allah, baik alami maupun yang diwahyukan, yang diwujudkan melalui Kristus. Hukum itu mencakup perintah mengasihi Allah dan sesama, supaya semua orang saling mengasihi seperti Kristus telah mengasihi kita. (KKGK #420)

KAIDAH EMAS

Peganglah patokan ini dalam hubungan dengan semua manusia tanpa kecuali.

Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. (Mat 7:12)

DELAPAN SABDA BAHAGIA

Tak cukup tidak berdosa saja. Tuhan menghendaki supaya kita berbuat baik. Dengan berbuat baik, kita disebut ‘berbahagia’. Inilah teksnya yang dikutip dari Perjanjian Baru edisi ke-2 ( LAI)

1.   Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang punya Kerajaan Surga.

2.   Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.

3.   Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.

4.   Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kehendak Allah, karena mereka akan dipuaskan.

5.   Berbahagialah orang yang berbelaskasihan, karena mereka akan beroleh belas kasihan.

6.   Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

7.   Berbahagialah orang yang membawa damai,

karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

8. Berbahagialah orang yang dianiaya karena melakukan kehendak Allah, karena merekalah yang punya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di surga, sebab demikian juga telah dinaiaya nabi-nabi yang sebelum kamu. (Mat 5:3-12)

 

KEDELAPAN SABDA BAHAGIA MENURUT ALKITAB-KABAR BAIK:

1.     Berbahagialah orang yang merasa tidak berdaya dan hanya bergantung pada Tuhan saja, mereka adalah anggota umat Allah!

2.       Berbahagialah orang yang bersedih hati; Allah akan menghibur mereka!

3.    Berbahagialah orang yang rendah hati; Allah akan memenuhi janji-Nya kepada mereka!

4.    Berbahagialah orang yang rindu melakukan kehendak Allah; Allah akan memuaskan mereka!

5.   Berbahagialah orang yang mengasihani orang lain; Allah akan mengasihani mereka juga!

6.       Berbahagialah orang yang murni hatinya; mereka akan mengenal Allah.

7.      Berbahagialah orang yang membawa damai di antara manusia; Allah akan mengakui mereka sebagai anak-anak-Nya!

8.   Berbahagialah orang yang menderita penganiayaan karena melakukan kehendak Allah; mereka adalah anggota umat Allah!

Berbahagialah kalian kalau dicela, dan difitnah demi Aku. Nabi-nabi yang hidup sebelum kalian pun sudah dianiaya seperti itu. Bersukacitalah dan bergembiralah, sebab besarlah upah di surga yang disediakan Tuhan untuk kalian. (Mat 5:3-12). Sabda-sabda Bahagia menempati tempat sentral dalam pemberitaan Yesus, mengulangi dan menggenapkan janji-janji Allah yang diberikan semasa Abraham. Juga mencerminkan wajah Yesus sendiri, menjadi ciri khas hidup Kristen otentik serta menyingkapkan tujuan akhir segala tindakan manusiawi: kebahagiaan kekal. (KKGK # 360)

 

POKOK-POKOK IMAN

Inilah hal-hal pokok yang diimani orang Katolik:

1.   Ada satu Allah saja.

2.   Allah adalah Hakim yang Mahaadil: Ia membalas yang baik dan menghukum yang jahat.

3.   Ada tiga Pribadi Allah: Bapa, Putra dan Roh Kudus.

4.  Allah Putra telah menjadi manusia, menderita sengsara, wafat di salib dan bangkit demi keselamatan kita.

5.   Jiwa manusia kekal/tidak dapat mati.

6.   Rahmat Allah mutlak perlu agar manusia memperoleh keselamatan.

TUJUH SAKRAMEN KUDUS

Supaya kita dapat hidup suci, Kristus datang kepada kita dalam tanda-tanda yang kelihatan, yaitu dalam sakramen-sakramen kudus. Ia hadir dalam tanda-tanda itu untuk memberi kekuatan serta rahmat.

1.   Baptisan.

2.   Krisma.

3.   Ekaristi.

4.   Tobat dan Rekonsiliasi.

5.   Pengurapan orang sakit.

6.   Tahbisan.

7.   Perkawinan.

 

SYARAT-SYARAT SAKRAMEN TOBAT

Melalui baptisan kita telah menjadi anak Allah. Jika kita kehilangan kesucian yang diperoleh dalam sakramen baptisan, kita dapat memperolehnya kembali dengan memenuhi syarat-syarat ini:

1.   Pemeriksaan batin.

2.   Sesal dan tobat.

3.   Niat teguh untuk memperbaiki kesalahan.

4.   Pengakuan dosa yang jujur dan lengkap.

5.   Penitensi.

 

TIGA KEUTAMAAN ADIKODRATI

1.   Iman. (Fides)

2.   Harapan. (Spes)

3.   Kasih. (Caritas)

 

EMPAT KEUTAMAAN MORAL

1.    Kebijaksanaan (Prudentia)

2.    Keadilan (Iustitia)

3.    Ketangguhan (Fortitudo)

4.    Kesahajaan/Tahu Batas (Temperantia)

 

LIMA KEUTAMAAN INTELEKTUAL

1.   Akal budi. (Intellectus)

2.   Pengetahuan. (Scientia)

3.   Paham. (Sapientia)

4.   Kebijaksanaan. (Prudentia)

5.   Kesenian. (Ars)

 

TIGA PERBUATAN BAIK YANG UTAMA

1.   Doa.

2.   Puasa.

3.   Amal.

 

TIGA NASIHAT INJILI

1.   Kemiskinan sukarela.

2.   Kemurnian seumur hidup.

3.   Ketaatan demi kasih Kristus.

 

TUJUH KARUNIA ROH KUDUS

1.   Kebijaksanaan. (Sapientia)

2.   Pengertian. (Intellectus)

3.   Pengetahuan. (Scientia)

4.   Nasihat. (Consilium)

5.   Kekuatan. (Fortitudo)

6.   Kesalehan. (Pietas)

7.   Ketakwaan. (Timor)

 

DUA BELAS BUAH ROH KUDUS

01.   Kasih. (Caritas)

02.   Sukacita. (Gaudium)

03.   Damai. (Pax)

04.   Kesabaran. (Patientia)

05.   Kemurahan hati. (Benignitas)

06.   Kebaikan. (Bonitas)

07.   Kelapangan hati. (Longanimitas)

08.   Kelembutan hati. (Mansuetudo)

09.   Kepercayaan. (Fides)

10.   Kesopanan. (Modestitas)

11.   Pengendalian diri. (Continentia)

12.   Kemurnian. (Castitas)

 

TUJUH KEUTAMAAN POKOK

1.   Rendah hati.

2.   Murah hati.

3.   Murni.

4.   Mengasihi.

5.   Tahu batas.

6.   Sabar.

7.   Rajin dan bersemangat.

 

TUJUH CACAT JIWA UTAMA

1.   Sombong. (Superbia)

2.   Tamak. (Avaritia)

3.   Tidak sopan. (Luxuria)

4.   Iri hati. (Invidia)

5.   Rakus dalam makanan dan minuman. (Gula)

6.   Marah. (Ira)

7.   Malas. (Acedia)

Cacat jiwa adalah kebalikan keutamaan, yaitu kecenderungan-kecenderungan yang menumpulkan suara hati dan membujuk manusia untuk berbuat dosa. Semua cacat jiwa itu dapat dihimpun seputar tujuh dosa yang biasa disebut dosa utama. (KKGK #398)

 

ANAK-ANAK’ CACAT JIWA UTAMA

1.   Anak-anak kesombongan:

Keangkuhan, ambisi, gila hormat, bualan, kemunafikan, perselisihan, ketidaktaatan.

2.   Anak-anak ketamakan:

Kekerasan hati, kekhawatiran atau keinginan berlebihan akan benda duniawi, kekerasan dalam mendapatkan harta, kelicikan,penipuan.

3.   Anak-anak ketidaksopanan:

Kebutaan hati, ketidakbijaksanaan, ketidakteguhan, cinta diri dan kebencian akan Allah, keterikatan pada masa kini dan kengerian terhadap masa mendatang.

4.   Anak-anak keirihatian:

Kebencian, sungut, fitnahan, kesusahan karena keberhasilan sesama, sukacita karena kegagalan sesama.

5.   Anak-anak kerakusan:

Ketumpulan otak, kebiasaan bicara banyak, kesukaan akan lelucon yang tidak pantas, kegembiraan yang tidak wajar, ketidaksopanan segala jenis.

6.   Anak-anak kemarahan:

Keberangan, kepongahan, bicara keras, hujah, caci maki, perkelahian.

7.   Anak-anak kemalasan:

Kelambanan dalam melaksanakan perintah, ketidakpedulian akan hal-hal terlarang, ketawaran hati, keputusasaan mengenai keselamatan sendiri.

TAHUN GEREJAWI

1.     Adven.

Dari sore menjelang hari Minggu I Adven hingga sore menjelang hari raya Natal.

2.     Natal.

Dari sore menjelang hari raya Natal hingga hari Minggu Baptisan Tuhan [antara 7-13 Januari].

3.     Prapaskah.

Dari hari Rabu Abu hingga misa Kamis Putih.

4.     Trihari Suci.

Dari misa Perjamuan Terakhir pada malam Kamis Putih hingga sore hari raya Paskah.

5.     Paskah.

Dari hari raya Paskah hingga hari raya Pentekosta.

6.     Masa biasa.

Dari Senin sesudah hari Minggu Baptisan Tuhan hingga hari Rabu Abu; dari Senin sesudah hari raya Pentekosta hingga sore menjelang hari Minggu I Adven.

BULAN-BULAN SUCI SEPANJANG TAHUN

Januari            : Bulan Nama Yesus

Februari           : Bulan Sengsara Yesus

Maret               : Bulan Santo Yosef

April                 : Bulan Ekaristi

Mei                  : Bulan Santa Perawan Maria

Juni                 : Bulan Hati Yesus yang Mahakudus

Juli                  : Bulan Tubuh dan Darah yang Mahakudus

Agustus           : Bulan Hati St. Perawan Maria yang mulia.

September       : Bulan Bunda Maria Berdukacita

Oktober           : Bulan Rosario Suci

November        : Bulan Jiwa-jiwa di Purgatorium

Desember        : Bulan Kanak-kanak Yesus

  

HARI-HARI SUCI SEPANJANG PEKAN

Senin     Hari Trinitas yang Mahakudus

Selasa    : Hari Roh Kudus

Rabu      : Hari para Malaikat dan semua Orang Kudus

Kamis    : Hari Ekaristi yang Mahakudus

Jumat    Hari Hati Yesus yang Mahakudus

Sabtu     : Hari Santa Perawan Maria.

 

TUJUH BELAS TEMA RENUNGAN HARIAN

01.   Allah yang perlu dimuliakan.

02.   Yesus yang perlu diikuti.

03.   Para malaikat dan para kudus yang perlu diminta doanya.

04.   Jiwa yang perlu diselamatkan.

05.   Tubuh yang perlu dikuasai.

06.   Dosa yang perlu ditinggalkan.

07.   Keutamaan-keutamaan yang perlu dimiliki.

08.   Neraka yang perlu dihindari.

09.   Surga yang perlu dicapai.

10.   Kekekalan yang perlu dipersiapkan.

11.   Waktu yang perlu dimanfaatkan dengan baik.

12.   Sesama yang perlu diberi teladan.

13.   Dunia yang perlu ditangkis.

14.   Iblis yang perlu diperangi.

15.   Nafsu yang perlu ditaklukkan.

16.   Kematian yang perlu diterima.

17.   Penghakiman yang perlu dihadapi.



TATA TERTIB HIDUP ORANG KATOLIK

  Apa saja yang Anda lakukan, lakukanlah itu demi mengasihi Allah dan sesama.

1. Setelah bangun dari tidur, buatlah tanda salib dan persembahkanlah seluruh hari kepada Allah. Bila mungkin, ikutilah perayaan ekaristi setiap hari.

2.   Laksanakanlah dengan setia dan rajin tugas kewajiban Anda.

3. Ingatlah bahwa Allah itu Maha Tahu. Ia selalu melihat dan mendengar Anda. Ia mengenal pikiran Anda yang paling rahasia. Maka taatlah kepada-Nya.

4.   Berdoalah sebelum dan sesudah makan. Jangan makan tanpa batas.

5. Anda boleh mencari hiburan untuk menjadi segar kembali. Tetapi, hiburan itu hendaknya Anda cari pada saat yang sesuai, dan hendaknya Anda terlibat di dalamnya secara wajar. Jangan mengambil bagian dalam pesta pora dan jangan ikut serta dalam himpunan orang yang tidak benar tingkah lakunya. Jauhkanlah orang-orang yang demikian.

6.  Ramah tamahlah terhadap setiap orang. Jangan menyinggung perasaan orang lain. Jangan merugikan nama ataupun harta sesama. Kendalikanlah lidah. Bicaralah benar. Jangan mendengarkan ataupun meneruskan perkataan atau cerita yang buruk, fitnah, makian, dan sebagainya. Hindarilah kesempatan-kesempatan yang dapat menjerumuskan Anda ke dalam dosa.

7. Tanggunglah derita dengan sabar. Jangan mengeluh dalam kesulitan-kesulitan yang Anda hadapi. Menderita karena kasih kepada Allah menghasilkan pahala. Karena itu jangan menyimpan rasa benci atau rasa ingin membalas dendam. Jika Anda disengsarakan tanpa alasan yang serius, bertahanlah dengan rendah hati.

8. Ingatlah bahwa Anda wajib merayakan hari-hari suci. Gereja adalah rumah Allah dan pintu menuju keselamatan. Jika pada hari Minggu Anda tidak pergi ke gereja tanpa alasan yang serius, Anda merugikan diri sendiri dan umat beriman lain.

9.   Terimalah sesering mungkin sakramen ekaristi. Sekali sebulan akukanlah dosa Anda. Takutilah hilangnya rahmat Allah, tetapi jangan takut terhadap kematian. Seandainya Anda telah berdosa berat sesalilah secepatnya dosa itu. Berdoalah, “Tuhan Yesus, kasihanilah aku!” Lalu sesegera mungkin pergilah kepada imam untuk mengaku dosa.

10.  Ingatlah akan kematian dan akhir hidupmu. Segala sesuatu akan berlaludi dunia ini. Karena itu bersahabatlah dengan  Tuhan dan berdoalah senantiasa. Berdoalah pula untuk mereka yang sudah meninggal dunia dan mintalah Tuhan agar Anda berpulang kelak dengan hati yang bersih (1Tes 4:3).


PASKAH KITA PASKAH EKOLOGI

Tema Umum :  PASKAH YAHUDI – PASKAH KITA Sub Tema :   PASKAH KITA – PASKAH EKOLOGI Kata Kunci:  Paskah, Melewati, Penyerahan Diri, Keselama...